Anakku Nazhifa Syifa

Minggu, 15 Agustus 2010

ALLAH ITU DEKAT

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang "Aku" maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran ( Al Baqarah: 186)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat dari pada urat lehernya (Al Qaaf:16)

Pada ayat yang pertama, Allah menyatakan dirinya " dekat", sedangkan pada ayat kedua terdapat isim tafdhil ... untuk menjelaskan lebih dari itu ... yaitu "lebih dekat", artinya Tuhan "berada" setelah anda mengetahui hakikat diri, siapa diri ini sebenarnya, yang mana diri ini … dst. Bagaimana kita akan tahu tempat Allah, sedangkan diri kita saja belum faham … man `arafa nafsahu faqad `arafa rabbahu … barang siapa tahu akan dirinya maka pasti akan tahu Tuhannya".

Kalimat "Aqrabu min hablil warid" … memberikan pengertian bahwa Allah ada diatas hakikat diri manusia bukan didalam hati manusia, juga bukan didalam jiwa manusia. Dia ada didalam dan diluar sekaligus.

Dia meliputi segala sesuatu (Al Fushilat: 54)

Jadi untuk memandang Allah atau menyebut namanya jangan keliru melihat kepada bathin manusia yang seolah-olah Allah bersemayam didalam rongga dada manusia … Akan tetapi lebih dari itu….

Pertanyaan anda mengenai wanahnu aqrabu ilaihi min hablil warid, sebenarnya sudah saya bahas dengan gamblang dan luas ... dilihat dari segi bahasa maupun filsafatnya, saya akan kesulitan membahas ini jika hanya sepotong-sepotong, atau dengan kalimat yang sangat singkat… saya takut menjadi fitnah ... Jika anda serius tolong anda ulangi lagi membaca artikel yang telah saya posting di forum dzikrullah pada bab Membuka Hijab, disana dijelaskan secara terbuka dan tidak ada yang dirahasiakan, … disitu dibahas masalah pertanyaan, dimana Allah? Seperti apa dzat Allah itu ? Bagaimana kita melihat Allah ? …dst

Kalau masih ada kesulitan berkaitan dengan itu semua, Insya Allah saya bersedia menjelaskan kembali ….

Mengenai thariqah … sah-sah saja, asal tidak menyimpang dari ketentuan Alqur'an dan Al hadist, saya setuju. Yang saya tidak setuju, jika mengatakan yang tidak ikut thariqat tertentu tidak diterima Allah amalnya, karena persoalan sanad (silsilah) … Bagaimana jika kita bersandar kepada sumber Alqur'an yang dijamin kebenarannya ?

Mengenai mursyid, ... selama anda tidak menganggap beliau sebagai penghubung roh anda atau wasilah menuju Allah, … boleh saja. Jadikanlah beliau sebagai panutan ... bukan kultus, … sebab bisa-bisa menjadi syirk, jika harus membayangkan sang guru (mursyid) saat hendak berdziklir kepada Allah. Hilangkan, atau nafikan siapa saja selain Allah.

… Laa ilaha illallah Muhammadar Rasulullah …

Rasulullah hanya sebagai abdi Tuhan, dan sebagai pemberi peringatan, … dan Rasulullah tidak mampu membuka hidayah pamannya sendiri. Nabi Nuh tidak mampu memberi hidayah kepada anaknya yang kafir.

innaka latahdi man ahbabta ….sesungguhnya kamu tidak akan bisa memberikan hidayah kepada orang yang kamu cintai sekalipun (Al Qashas: 56), yang kita bisa hanyalah mendo'akan, bukan membuka jalan menuju Allah

Ihdinash shiraathal mustaqiem … tunjukkan Kami jalan yang lurus … mintalah petunjuk atau hidayah langsung kepada Allah, … seperti hendak shalat, … shalat merupakan thariqah yang sempurna, maka lakukanlah shalat dengan sungguh-sungguh maka anda akan menemui Tuhan dengan selamat … tidak ada keraguan atas thariqah yang satu ini, ... dan diterima diseluruh kalangan aliran Islam … akan tetapi shalat tidak akan mendapat manfaat apa-apa, jika didalam melakukannya tidak mengerti ilmunya ... bukan asal shalat …

Saya justru ingin melestarikan thariqah shalat, karena shalat itu mi'rajnya orang mukmin …dan merupakan ajang mujahadah secara langsung tanpa melalui perantara siapa saja … kita berhubungan dengan Allah sendiri-sendiri walaupun kita shalat berjamaah, … inna shalati wanusuki wamah ya ya wa mamati lillahirabbil `alamin …

Saya setuju dengan ilmu tasawuf, … karena tasawuf merupakan jalan rohani yang penting di amalkan … dan tasawuf bukan ajaran baru, akan tetapi tasawuf merupakan kumpulan amalan-amalan sunnah yang ditekuni sampai menghasilkan mukasyafah atau tersingkapnya firman-firman Allah Swt.

Dengan demikian, kalau anda shalat, berarti thariqat kita sama …mursyidnya adalah Allah, ... karena Dia-lah yang menunjukkan jalan rohani (Ar Rasyid … ihdinash shiratal mustaqiem …shirathalladzina an'amta `alaihim ghairil maghdhubi `alaihi waladhdholin

Saya tidak bermaksud mengatakan thariqah-thariqah itu salah, …akan tetapi saya hanya ingin lebih memperhatikan shalat, karena shalat merupakan jalan yang terbaik dan mudah ketimbang jalan yang lainnya …. Hanya saja kita kurang serius dan menyadari, bahwa kita sebenarnya sedang bertemu dengan Allah dalam shalat ….

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' yaitu orang-orang yang meyakini, bahwa mereka menemui Tuhannya, dan bahwa mereka kembali kepada-Nya ( Al Baqarah :45-46)

Begitulah pendapat saya mengenai thariqah, sekali lagi saya sangat setuju dengan thariqah yang mu'tabarah sesuai dengan sunnah nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar